Ada banyak pendekatan yang digunakan untuk anak dengan
gangguan pendengaran. Dan ada banyak perbedaan yang dihasilkan karena perbedaan
pendekatan yang digunakan pada saat gangguan pendengaran terdeteksi akan
memiliki efek jangka panjang pada perkembangan anak dan kehidupannya pada masa
datang. Oleh karena itu, professional yang pertama berhubungan dengan keluarga
yang mencari saran tentang bagaimana penanganan anak dengan gangguan
pendengaran memiliki tanggung jawab yang sangat besar untuk masa depan
anak.
Pendekatan
ini didasarkan pada keyakinan bahwa apabila anak dengan gangguan pendengaran
berat atau bahkan sangat berat mendengarkan dengan baik, maka kualitas dari
bicara mereka kadang mengagumkan bagi para professional yang tidak
berpengalaman tentang apa yang akan terjadi apabila kemampuan mendengarnya
diaktifkan akan dapat terbangun dengan baik.
Pendekatan ini juga didasarkan pada kenyataan bahwa,
hanya 3 % dari anak dengan gangguan pendengaran yang kedua orang tuanya tuna
rungu.
Pendekatan
ini disebut “natural”
karena menyediakan lingkungan bagi anak dengan gangguan pendengaran untuk tahap
belajar bahasa sama dengan anak yang dapar mendengar normal. Disebut “auditory” karena menekankan
penggunaan pendengaran berapapun sisa pendengaran yang ada dibantu dengan alat
Bantu dengar (ABD) atau cochlea implant (CI). Dan “oral” adalah hasil yang
didapat anak dari membangun kemampuan bicaranya.
Ketika anak dengan gangguan pendengaran memakai abd,
anak tersebut belajar untuk mendengar dan dapat mendengar karakter-karakter
dasar dalam bicara. Apabila mereka diberi kesempatan untuk berada di lingkungan
yang sama dengan anak yang dapat mendengar normal, mereka akan termotivasi
untuk terus memakai abd dan berkembang kemampuan bicaranya, sesuai dengan
perkembangan anak-anak normal lainnya.
Pendekatan Natural Auditory Oral
adalah lebih kepada gaya hidup daripada metode pendidikan.
SYARAT-SYARAT PENERAPAN NAO :
1.
Memaksimalkan sisa pendengaran sedini mungkin.
2.
Memakai abd yang sesuai atau CI
3.
Menciptakan lingkungan dimana anak berkomunikasi dengan
bahasa yang natural.
4.
Lingkungan yang bebas bahasa isyarat.
5.
Orang tua dan terapis focus pada tujuan yang sama,
bahwa anak dengan gangguan pendengaran mempunyai kesempatan yang sama dengan
anak yang memiliki pendengaran normal untuk membangun bahasanya.
KEBUTUHAN UTAMA ORANG
TUA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MENDENGAR ANAKNYA :
1.
Yakin bahwa dengan abd anaknya dapat mendengar dan
dapat belajar untuk mendengar
2.
Belajar menangani dan merawat abd atau CI milik
anaknya, untuk meyakinkan bahwa anaknya dapat mendengar secara efektif pada
kedua telinganya
3.
Belajar menciptakan lingkungan untuk mendengar
HAL-HAL YANG HARUS
DIHINDARI DALAM PENERAPAN NAO :
1.
Gerakan mulut yang berlebihan
2.
Ekspresi wajah yang berlebihan
3.
Mengarahkan untuk melihat bibir pada saat berbicara –
‘melihat’ untuk ‘mendengar’
4.
Menyentuh anak untuk memanggil namanya atau untuk
mendapatkan perhatiannya
5.
Memakai bahasa tubuh yang tidak umum atau memakai bahasa
isyarat
6.
Memakai bahasa tubuh yang berlebihan untuk meyakinkan
melihat daripada mendengar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar